Hasil Penelitian Propolis Dari Berbagai Negara
Penelitian di State Medical University Ukrania membuktikan, bahwa seluruh pasien yang terkena "herpes simplex infection" berhasil sembuh dengan propolis. Hal ini tentu sangat mengagumkan karena herpes disebabkan oleh bakteri yang kebal terhadap antibiotik sintetis. selain itu propolis juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit kewanitaan yang disebabkan oleh jamur. Propolis juga efektif dalam mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri E. Coli, virus influenza, streptococcus dll.
Song Y.S. dan rekan dari pusat penelitian Bionalissis dan Biotransformasi Korea Selatan. Meniliti CAPE (asam kafeat, Caffeic Acid Phenetyl Ester) senyawa aktif pada propolis yang bersifat anti kanker, anti virus dan anti peradangan.
Boyanova L dan rekan, peneliti dari Departemen Mikrobiologi, University of Sofia Bulgaria, meriset propolis yang mampu menghambat pertumbuhan "helicobacterpylory", pemicu radang lambung dan kanker usus.
Peneliti dari Unair Indonesia, dr. Eko Budi Koendhori M.Kes, membuktikan bahwa propolis dapat membantu penyembuhan kerusakan paru-paru dan TBC. Propolis juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Kimoto T dan rekan, peneliti di institut Fujisaki, Okayama, Jepang. meneliti propolis untuk mengatasi leukimia (kanker darah). Dalam uji praklinisnya, Kimoto membuktikan bahwa Propolis berefek apoptosis bagi sel kanker. Artepilin dalam propolis juga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Ilmuwan Australia, EL Ghisalberti dari Departemen Organik Kimia, University of Western menunjukkan bahwa Propolis meningkatkan efektifitas penisilin atau antibiotik lainnya 10 sampai dengan 1000 kali lipat. Hal ini dapat menurunkan ketergantungan pada antibiotik yang biasa diberikan oleh dokter.
Penelitian dari Universitas of Minnesota Amerika, membuktikan Propolis meningkatkan kekebalan tubuh pada penderita HIV/AIDS. propolis dapat menghambat ekspresi virus HIV maksimal 85% dan 98% Konsumsi propolis jangka panjang
Apakah Propolis aman dikonsumsi dalam jangka panjang?
Penelitian dari Fakultas Biologi Universitas Gadjamada, Dra. Mulyati Sarto Msi, membuktikan bahwa propolis sangat aman dikonsumsi dalam jangka panjang karena tingkat Toksisitas sanagat rendah bahkan bisa dikatakan tidak mengandung racun (non toksin).
0 komentar:
Posting Komentar